Mobil Manual Nasibmu Kini

Mobil Manual Nasibmu Kini

“Sudah lama banget nggak nyetir mobil transmisi manual,” ucap saya dalam hati.

Malam itu saya duduk di balik kemudi Daihatsu GranMax milik seorang kawan.

Kami sedang berada di Kota Kembang, Bandung untuk suatu event sepeda.

Situasinya kami sudah finish dan bersiap menuju hotel menggunakan mobil tersebut.

Totalnya kami bertiga.

Saya bertugas menyetir, seorang kawan duduk di posisi penumpang depan, dan seorang kawan lagi “ngemper” di kabin belakang bersama tumpukan sepeda kami.

Saya sengaja menawarkan diri mengambil posisi pengemudi lantaran kangen mengendarai mobil transmisi manual.

Jarak menuju hotel sebenarnya cukup dekat karena hanya enam kilometer

Namun, kondisi lalu lintas yang harus kami lalui malam itu padat sekali.

Malam minggu dan tanggal muda.

Selain itu, ada semacam pasar malam yang digelar di sekitar Jl. Asia Afrika.

Beberapa kali mesin mobil mati karena stall di tengah-tengah kemacetan.

Kaki ini memang butuh adaptasi untuk mengenal seberapa dalam injakan pedal kopling dan gas mobil yang saya kendarai.

Akhirnya sekitar 30 menit kemudian kami tiba di hotel yang berlokasi di daerah Pasteur.

Perjalanan singkat malam itu sedikit mengobati rasa kangen terhadap sensasi mengendarai mobil manual.

Maklum saja sebab selama menjadi penulis otomotif kebanyakan mobil yang saya coba menggunakan transmisi otomatis.

Mobil yang parkir di garasi rumah saya pun demikian.

Terlepas dari itu, dalam beberapa acara peluncuran mobil baru pun saya memerhatikan para pabrikan hanya memperkenalkan model kendaraan dengan transmisi otomatis.

Terlihat saat Suzuki Grand Vitara meluncur dalam Indonesia International Motor Show (IIMS) 2023.

Mobil tersebut hadir di Indonesia dalam dua varian, yaitu GX dan GL.

Kedua varian itu hanya tersedia dalam pilihan transmisi otomatis.

Hal serupa juga saya temui ketika Mitsubishi meluncurkan XForce dalam Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2023.

Dari dua varian yang tersedia, yakni Exceed dan Ultimate keduanya pun hanya tersedia dalam pilihan transmisi otomatis CVT.

Kondisi yang sama juga bisa ditemui pada saat Hyundai Stargazer X meluncur dalam pameran serupa.

Tentunya hanya masing-masing pabrikan yang tahu alasan konkret dari keputusannya sebatas memberikan pilihan transmisi otomatis.

Tebakannya hal ini berkaitan dengan jumlah permintaan dari konsumen di segmen yang disasar.

Di lain sisi, transmisi manual kemungkinannya bakal akan tetap tersedia di segmen-segmen tertentu.

Seperti halnya mobil komersial, contoh GranMax yang saya kendarai kemarin.


Posted

in

by

Tags:

Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *